Welcome To Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Assalamualaikum akhwat,
Kali ini, Reny mau ngepindahin tulisan dari blog lama renycit.wordpress.com ke blog ku yang baru.
Nah, tulisan yang Reny pindahin kali ini ngebahas tentang Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Jadi gengs, Sewaktu SMA, aku nggak pernah ada niatan buat masuk di Universitas ini. Memang sih, dulu sewaktu kecil sampe duduk di kelas 1 SMA, aku ingin banget jadi anak kesehatan. Tapi, semua berubah ketika aku duduk di bangku kelas 2 SMA. Entah kenapa, aku seperti mendapat hidayah yang tak terkira. Aku berpikir bahwa menjadi anak kuliah belum tentu menjamin masa depan.
Ya gak bro?.
Kenapa?...
Karena,kuliah itu 'bayar'. ketika kita lulus kuliah pun, belum tentu kita mendapat pekerjaan dan bila bekerja pun belum tentu kita nggak ngalamin yang namanya di PHK. Berbeda dengan tetangga sebelah (Ehem, tuh si anak anak kedinasan yang sekolahnya gratis dan lulus dijamin langsung kerja serta resiko PHK MINIMAL).
Alhasil, karena kakekku (yang merawatku dari kecil hingga kini) berasal dari kalangan militer spesialis laut sedangkan ayah sendiri adalah seorang pelayaran (yang juga sama sama ahli dibidang laut) maka aku lah yang menjadi korban selanjutnya.
To the point aja, aku ingin banget melanjutkan studyku di Akademi Angkatan Laut. Yap, sekolah kedinasan TNI yang terletak di Surabaya itu cukup memikat hatiku (Sekolahnya ya, bukan abang-abang yg di dalem lho). Nggak tau kenapa, tapi aku suka banget sama yang namanya laut, meskipun berenangku juga nggak lancar-lancar amat.
Kalo ditanya, kenapa sih pengen jadi taruni? kenapa kok nggak bintara aja?
Jawabannya adalah...
Ya itu tadi, aku jatuh hati sama sekolah dan sistem pendidikan di dalamnya. AAL tuh serasa hebat banget gitu sampe bisa mencetak perwira perwira muda yang berkelas.
Oke, lupakan TNI, AAL, dan kawan-kawannya. Intinya, aku adalah korban dari penolakan AAL. Yap, aku gugur di tes tahap pertama. Ha...Ha...Ha...
Satu hal yang masih bisa membuatku berdiri tegar ketika menghadapi kegagalan itu ialah karena Universitas Brawijaya. Satu minggu sebelum tes AAL, hasil SNMPTN pun diumumkan. Aku dinyatakan lolos jalur undangan pada pilihan pertama yaitu program studi ilmu keperawatan Universitas Brawijaya. Rasa syukur yang tidak terhenti kuucapkan karena setidaknya ada satu sekolah yang siap menampungku semisal aku dinyatakan gugur di AAL.
Dan ternyata, jodoh emang gak kemana.
AAL menolakku dan aku pun menerima cinta dari Universitas Brawijaya.
Oke. Jadi program studiku ini tergolong dalam fakultas kedokteran. Ada 5 program studi di FKUB yaitu Pendidikan Dokter, Ilmu Keperawatan, Farmasi, Ahli Gizi, dan Kebidanan.
Pendidikan Dokter : Kuliah 4 tahun (Gelar S.Ked) + profesi 2th (Gelar dr.)
Ilmu Keperawatan : Kuliah 4 tahun (Gelar S.Kep) + profesi 1th (Gelar Ns.)
Farmasi : Kuliah 4 tahun (Gelar S.Farm) + profesi 1th (Apt.)
Maaf ya yang ahli gizi dan kebidanan, Reny belum tau. Hehehe.
Nah, para maba suka melontarkan pertanyaan nih terkait FKUB. Berikut trending question yang berada di kalangan calon mahasiswa baru:
1. Kak, biaya kuliah di FKUB itu mahal ya?
2. Gimana sih kak, rasanya OSPEK di FKUB?
3. Gimana kehidupan perkuliahan di FKUB kak? Padat? Sibuk? Dosennya galak?
4. CARI NILAI DI FKUB SUSAH YA KAK?
5. Kak, :'( FKUB itu sulit ya?
Ayo adik-adikku, sini-sini..kita kumpul baca blog kakak. Hehehehe. Kakak akan ngebahas satu per satu pertanyaan diatas.
1. Kak, biaya kuliah di FKUB itu mahal ya?
Ehem, omong-omong uang kuliah nih ya, namanya UKT (Uang Kuliah Tunggal). Yap, tarif kuliah untuk non bidikmisi di FKUB memang lebih mahal dibanding dengan fakultas yang lainnya. Biasanya kalau si orang tua mahasiswa adalah seorang PNS, maka... teretetetetet---- biasanya UKTnya dapet yang mahal.Hehehe.
Uang kuliah tiap tiap siswa tidaklah sama. Ada golongan2 tersendiri dari UKT rendah sampai ketinggi. Pihak UB lah yang akan menetapkan berapa besar UKT yang harus dibayar per semesternya. UB menentukan UKT dari "PENGHASILAN ORANG TUA" bukan pengeluaran dalam keluarga.
Ketika kalian adalah calon maba UB, kalian akan mengisi data penghasilan orang tua. Tipsnya adalah, jika orang tua kalian adalah seorang PNS maka tamatlah sudah karena hal tersebut tidak dapat dimanipulasi, hehe. Tapi apabila orang tua kalian non PNS, kalian dapat mengisi gaji orang tua dengan 'ehem' sedikit diturunkan. Hehehehe. Ingat ya, letak terpenting dari pengisian adalah besar gaji orang tua bukan besarnya jumlah pengeluaran. Jadi berapa banyak pengeluaran keluarga kalian tidak akan mempengaruhi UKT. Jadi fokuslah pada saat mengisi besar gaji orang tua.
Tapi tenang adik-adikku, ada forum khusus yang disediakan apabila adik-adik keberatan dengan UKT. Jadi masih bisa diturunkan kok. Selain itu, tiap semester juga ada pengajuan penundaan untuk membayar UKT serta pengajuan penurunan UKT. Selain itu juga masih banyak beasiswa yang ditawarkan dan biasanya diumumkan oleh official akun line DPM FKUB.
Oh ya, UKT Ilmu keperawatan : 1jt (bidik misi), 4jt, 6jt, 8jt per semester
UKT Pendidikan dokter : 1jt (bidik misi), 6jt, 8jt, 10jt, dst...
Kalau program studi yang lain, kurang tau ya.
Penulis sendiri,
Status Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
Pekerjaan Ayah Pelayaran Swasta dengan gaji 5.000.000 per bulan
Terkena UKT Rp 8.750.000 per semester
huhuhu :'( ini efek kekhilafan waktu mengisi formulir bro,
Oh ya, UKT Ilmu keperawatan : 1jt (bidik misi), 4jt, 6jt, 8jt per semester
UKT Pendidikan dokter : 1jt (bidik misi), 6jt, 8jt, 10jt, dst...
Kalau program studi yang lain, kurang tau ya.
Penulis sendiri,
Status Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
Pekerjaan Ayah Pelayaran Swasta dengan gaji 5.000.000 per bulan
Terkena UKT Rp 8.750.000 per semester
huhuhu :'( ini efek kekhilafan waktu mengisi formulir bro,
2. Gimana sih kak, rasanya OSPEK di FKUB?
Rasanya berkesan tapi nggak mau ngulang karena CAPEK. Kalian akan ngalamin yang namanya nggak tidur gara gara tugas OSPEKnya numpuk, sulit, dan menyusahkan. Apalagi terkait perbekalan yang harus memecahkan clue yang sulitnya setengah mati (biasanya anak-anak IQ Zuper yang bisa memecahkan clue). Selain itu mencari perbekalan agar sama satu angkatan itu adalah hal yang tidak mudah. Hal tersulit lagi adalah nametag. Menyamakan warna kertas asturo itu sulitnya minta ampun gengs karena merah di matamu belum tentu sama dengan merah di mata kakaknya, huhuhu :'(
Gengs, Ospek di UB dilaksanakan 3 hari. 1 hari OSPEK Universitas dan 2 hari Ospek Fakultas+Ospek jurusan. Selanjutnya diadakan BKM (sejenis ospek fakultas juga sih) sebanyak 8 kali setiap akhir pekan selama satu semester. BKM ini paling parah karena kalian harus mengerjakan tugas Ospek + tugas kuliah yang bejibun. Alhasil, waktu tidur hampir tak ada.
Kakak-kakak yang paling galak pada saat Ospek adalah kakak TKP dan kakak KORLAP.
kakak TKP akan muncul pada saat GCU (general Check Up) dan saat evaluasi.
Sedangkan kakak Korlap akan muncul setiap kali maba dimobilisasi dari satu tempat ke tempat yang lain.
Kakak TKP itu sukanya mencari kesalahan maba. Hehehehe (maafin saya ya kakak2 TKP). Sebenar apapun kalian, pasti aja ada dosa yang terlihat di mata kakak TKP. Hal yg paling berkesan saat tahap evaluasi setiap akhir kegiatan OSPEK dimana lampu ruangan akan di matikan, kalian harus diam dan duduk siap 'grak'. Kakak2 TKP memasuki ruangan dengan bunyi sepatu 'tuk ki tuk ki tuk ki tuk' lalu pintu pun ditiutup. Dan ... kalian akan dipaparkan dosa-dosa kalian pada hari itu. Kalian harus mencari pembelaan untuk angkatan kalian, jika tidak ada pembelaan atau pembelaan dan pendapat kalian dinyatakan salah maka... kalian... satu angkatan... dihukum. Kakak TKP serasa seperti malaikat penghukum di alam kubur deh. Kalian akan ditunjuk satu per satu secara acak dan.... kalian harus pandai berpendapat atas kesalahan teman kalian pada hari itu. Fase ini adalah fase yang menyebalkan. Belum lagi kartu hijau,kuning,putih, tapi nyatanya kalian akan sering mendapat kartu hitam. dan kakak TKP akan menghakimi kalian. Wuahahahahaha.
Paling males deh sama tahap ini.
Tahap GCU juga. Disini adalah tahap pemeriksaan barang bawakan OSPEK. Jika kalian membawa barang yg tidak sesuai daftar (kurang/lebih) maka kalian akan dihukum. Pada tahap ini, kecekatan dan kegesitan mengeluarkan dan mencari barang haruslah terlatih karena jika kalian lemot maka kakak TKP akan menyemprot kalian. Huhuhuhu.
Kalian harus lulus semua rangkaian OSPEK, jika tidak maka kalian wajib mengulang tahun depan. Kalau nggak lulus OSPEK, kalian nggak bisa wisuda. Nah lho, serem kan.
Intinya, Ospek+BKM itu melelahkan. Belum lagi rangkaian ospek maba yang lain seperti spiritual coaching, ospro, penmas, dsb.
3. Gimana kehidupan perkuliahan di FKUB kak? Padat? Sibuk? Dosennya galak?
Gimana ya, padat iya. sibuk iya. Tapi bukan karena sibuk belajar. Disini kalian dituntut untuk aktif berorganisasi dan kegiatan kepanitiaan. Kegiatan ini yang bikin kalian nggak akan bisa pulang kampung. Terlalu sibuk dengan dunia kepanitiaan. Ini sifatnya wajib dan tidak bisa diganggu gugat. Belum lagi jadwal perkuliahan yang padat. Alhasil, libur adalah salah satu hal yg diidam idamkan mahasiswa. Aku sendiri nih masuk terus dari senin-minggu karena kegiatan memang benar benar padat.
Dosen?... ehem.. dosen yah. Kalau dalam masa perkuliahan, ada kok dosen yang galak tapi banyak juga yang baik. Tapi dosen dosen yang baik itu akan berubah menjadi galak saat masa ujian. Benar-benar galak. Jadi berubah 180 derajat gitu. Mereka bukanlah dosen yg kalian kenal. Mereka lebih mirip serigala atau beruang yang siap menerkam dengan cara memberi nilai yang sadis. Sadis rendahnya.
4. CARI NILAI DI FKUB SUSAH YA KAK?
Iya, susah banget. Mau dapet nilai B aja harus banting tulang, remuk hati, dan gigit gergaji dulu. Harus bertapa dengan seribu dupa dan mandi dengan sepuluh ribu kembang kuburan. Hmmm... Semester pertama aja nih, tuh sih anak-anak pendidikan dokter banyak banget yang SP (Semester pendek=kuliah pada saat liburan untuk memperbaiki nilai, SP ini bayarnya 1 SKS = 75.000, sedangkan 1 matakuliah = kurang lebih 4-6 SKS).
Kalau di jurusan lain? hmm.... banyak juga sih yg SP. Hihihihi.
Kalau di SMA dulu, dapat nilai B rasanya jelek banget gitu ya. Kalau di perkuliahan, kalian akan bersahabat sama nilai C+, C, bahkan D. Jadi, mulailah terbiasa sejak dini ya adik adikku. Hehehe. Nilai kalian juga merupakan nilai asli hasil ujian, tidak ada yang dinaikkan karena kasihan ya.
Lebih baik nilai C tapi asli, daripada nilai A hasil SP.
5. Kak, :'( FKUB itu sulit ya?
Hmm,, kakak menemukan 2 kesulitan selama di FKUB yaitu:
*Sistem kuliah berbeda dengan ketika duduk di SMA. Kalian akan terlepas dan bebas. terserah kek kalian mau nyontek, mau curang. nggak ada yang negur. tiba-tiba nilai jelek gitu aja. Kita lebih ditekankan pada tanggung jawab. Sudah harus terbentuk karakter kalian yang satu ini.
*Dari yang belum pernah masuk organisasi, tiba-tiba harus berorganisasi. Bagaimana menurut kalian? pasti itu tidak mudah. Mengenal orang-orang baru dengan berbagai karakter. Dituntut untuk bisa bekerja sama dengan semua karakter itu. Tentu tidaklah semudah yang diperkirakan.
Aku pernah berdebat dengan teman satu garda (kelompok ospek fakultas). Dia anak kedokteran. Dan dia tidak menerima bahwa perawat itu mendiagnosa karena baginya HANYA DOKTER yang boleh mendiagnosa. Yuhu… padahal diagnosa kami jelaslah berbeda. Padahal diagnosa adalah salah satu langkah dalam proses keperawatan. Nah ini nih! Masak dokter ngga tau kerja rekan seperjuangannya. SAKITTT HATIKU. ULLALLAA…. :v senyumin aja. maklum kita mah apa atuh… pembantu dokter?!. Engga kok
Aku, kamu, farmasi, bidan, ahli gizi adalah rekan bersama dalam satu perjuangan demi mewujudkan Indonesia sehat. Jadi tinggalkan pemikiran yang jadul ya… Jgn kudet mak >.<.
Kayaknya baru ini kesulitan yang ku rasakan. Plus memanagemen waktu. Itu yang harus banyak dilatih dan dipelajari.
Kak, yang aku maksud tuh masuk di FKUB nya yang sulit. Banyak saingannya. Gimana nih? apalagi katanya UB mengurangi jumlah kuota penerimaan.
Aku kan galau gundah merana kak….
Answer : Adikku sayang, persiapkan mulai sekarang ya. Belajar dan berdoa. Satu kuncinya, fokus tenang dan ihklaskan.Yakin? Jangan yakin bahwa kamu pasti lolos. Tapi yakinlah apapun hasilnya adalah yang terbaik menurut-Nya. Dengan demikian, hatimu akan ihklas dalam penerimaan yang lebih barokah. Jangan salah tafsirkan sebuah keyakinan ya sayang. Kamu tidak HARUS berhasil dengan cara ini. Tuhan lebih tau mana jalan yang terbaik bukan yang tercepat, temudah atau terindah. Tapi yang “terbaik”. Makna terbaik disini bisa jadi bukan yang tercepat, juga bukan yang termudah, atau bahkan yang terindah. Tapi terbaik disini yang Insya Allah mampu kamu lakukan dan dapat membawa Rezeki dan Nikmat yang berlebih. Maka mulailah bersyukur sayang
Yuk, awali perjuangan dengan basmallah ya. Semoga apa yang kamu inginkan adalah yang terbaik.








Komentar
Posting Komentar